Banyak orang yang masih ragu-ragu saat ingin memulai bisnis penangkaran lovebird. Kalau saya ditanya tentang prospek penangkaran Lovebird, saya akan katakan, "Sangat bagus hingga lebih dari 15 tahun mendatang!"
BERPELUANG SUKSES
Menurut
pengakuan Hendra sejak tahun 2008 yang lalu, ketika memulai melirik
breeding love bird Ia berkeyakinan, menjadi breeder akan lebih
menguntungkan dari pada menjadi pelomba. Tiga tahun berkecimpung dalam
menyiapan indukan bermateri import Holland dan dari Belgia, ternyata
pelanggan selalu bertambah hal ini di sebabkan burung sudah di gemari
hingga mampu berkembangan dengan baik, "kata hendra yang memiliki lebih
dari 20 kandang farm tersebut.
Hendra
juga menyampaikan, beternak burung love bird masih berpeluang untuk
meraih sukses hingga 15 tahun kedepan, alasannya penggemar makin banyak,
juga lomba love bird makin populer,selain burung mudah di ternak dan
memiliki volume suara yang keras.
MIX PALING DIBURU
Ketika
wartawan majalah burung pas menanyakan lebih lanjut apa saja buruan
penggemar ? Dia mengatakan dari 400 ekor sekali datang, Koloni
hijau/warna hijau adalah menduduki peringkat kedua dan koloni mix pastel
(campuran) warna mencolok atau cerah, seperti warna kuning, merah, biru
adalah yang terlaris sebab pasar yang telah terbina seperti Bandung,
Jakarta, Banjarmasin, Jatim adalah menjadi segmen pasarnya.
PRODUK EROPA LARIS
Ia
menambahkan Produk love bird impor Hasil breeding dari Erofa warna bulu
lebih terang di banding dari Negara Asia, selain suaranya rata-rata
kristal dan bening. Sedang untuk produk lokal fostur tubuhnya lebih
kecil dengan suara khas agar kasar “ujar Hendra seperti dalam
pengamatannya selama ini.
Tatakala
mengungkap competitor, ternyata sesama peternak love bird itu pada
prakteknya penggemar tak membedakan mana impor atau mana lokal, yang di
cari adalah suara burung yang mampu bertarung dan ngerol dengan trecetan
panjang dan kuat.
BURUNG IMPORT DITERNAK TETAP UNGGUL
Saya
kira berbicara kualitas adalah hal yang paling dominan, hal ini
terbukti hampir semua penggemar love bird import dan local sama sama
sejalan, di samping masing-masing juga memiliki market, sehingga ini
sangat menarik sesuai dengan kondisi, tetapi memang selama ini juga
terpantau tidak ada perselisihan importir dengan pebreeder lokal.
Hendra
menandaskan, beternak love bird hasil import juga tak perlu
pengkondisian khusus, sebab ketika datang umur burung sudah minimal 8
bulan, sedang mengenai pakannya juga sama, sehingga burung 2 bulan
kemudian sudah bisa di breeding.
Di
akhir perbincangan media ini menanyakan berapa harga burung yang
terjangkau ? Dia berargumen, yang jelas semua orang kuat untuk beli dan
terjangkau, buktinya saya selalu mengirim terus ke calon peternak yang
jumlahnya mencapai ratusan mendekati ribuan,“ tutup Hendra.
Sumber: majalahburungpas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar